Diskusi Terbuka Tentang Sosialisme di Papua Untuk Mengedukasi Masyrakat Yang Tidak Paham Nilai-nilai Sosial
THE PAPUA TIMES
Jayapura – Sebuah diskusi terbuka dengan tema “Sosialisme di Papua” diselenggarakan pada hari Sabtu (1/9/2022), bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang sering kali tidak dipahami dengan baik.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk aktivis, akademisi, mahasiswa, serta masyarakat umum yang tertarik memahami lebih dalam konsep sosialisme dalam konteks Papua.
Diskusi ini digagas oleh kelompok intelektual dan aktivis sosial di Papua sebagai respons terhadap kurangnya pemahaman masyarakat mengenai nilai-nilai sosialisme, seperti kesetaraan, keadilan sosial, dan solidaritas. Acara ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan pentingnya kebersamaan dalam memperjuangkan kesejahteraan bersama dan melawan ketimpangan sosial yang masih tinggi di wilayah ini.
Salah satu narasumber dalam diskusi, Dr. Yan Mandenas, menyampaikan bahwa sosialisme bukanlah ideologi asing, tetapi lebih kepada gerakan yang mengedepankan kepentingan masyarakat secara kolektif. “Nilai-nilai sosialisme seperti kesetaraan, kerja sama, dan keadilan adalah hal yang relevan bagi masyarakat Papua yang sering kali berhadapan dengan kesenjangan ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Selain itu, diskusi ini juga membahas pentingnya memahami sejarah sosialisme di dunia serta bagaimana ideologi ini dapat diterapkan dalam konteks kekinian di Papua. Peserta diajak untuk berdialog secara terbuka mengenai tantangan dan peluang menerapkan nilai-nilai sosialisme di Papua, terutama dalam menghadapi ketimpangan ekonomi, diskriminasi, dan eksploitasi sumber daya alam yang selama ini dirasakan oleh masyarakat lokal.
Salah satu peserta diskusi, Maria Wenda, mengungkapkan bahwa diskusi seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat Papua agar lebih memahami bagaimana nilai-nilai sosial dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Selama ini, banyak yang salah kaprah tentang sosialisme. Acara ini membuka wawasan saya tentang bagaimana sosialisme dapat membawa keadilan bagi masyarakat yang terpinggirkan,” katanya.
Diskusi terbuka ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran sosial di Papua, serta menginspirasi lebih banyak diskusi dan aksi nyata untuk memperjuangkan kesejahteraan bersama di wilayah ini.