HukumSemua Kategori

Pangdam Cenderawasih: Kami Tidak Pernah Memanfaatkan Warga Sipil Sebagai Informan

THE PAPUA TIMES

Jayapura, Papua – Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menggunakan masyarakat sipil sebagai intel atau mata-mata.

“TNI dan Kodam XVII/Cenderawasih tidak pernah menggunakan orang asli Papua (OAP) atau masyarakat sipil sebagai mata-mata. Pernyataan ini saya sampaikan untuk meluruskan isu yang beredar di masyarakat,” tegas Izak.

Lebih lanjut, Pangdam juga menekankan bahwa tidak ada keterlibatan Michelle Kurisi Ndoga, yang tewas dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, dalam operasi intelijen TNI.

“Almarhumah Michelle Kurisi Ndoga adalah warga sipil yang tulus membantu para pengungsi di Nduga. Sayangnya, niat baiknya harus dibayar mahal dengan kematiannya yang sadis di tangan KKB Papua,” jelas Pangdam.

Michelle Kurisi Ndoga adalah cucu Kepala Suku Silo serta seorang aktivis perempuan yang peduli terhadap perdamaian di tanah Papua.

Dalam pernyataan terpisah, Perkumpulan Pengacara Hak Asasi Manusia untuk Papua mendesak agar kasus pembunuhan Michelle Kurisi Ndoga diungkap secara independen. Mereka meminta Pemerintah Indonesia melalui Komnas HAM RI membentuk tim independen guna menghindari klaim sepihak baik dari TPNPB maupun TNI-Polri.

Menanggapi hal ini, Mayjen TNI Izak Pangemanan menyambut baik pembentukan tim independen. “Jika diperlukan dan diminta, Kodam XVII/Cenderawasih siap membantu dalam proses pengungkapan,” ujarnya.

Pangdam juga menegaskan bahwa pada tahun 2022 hingga 2023, banyak masyarakat sipil seperti supir, tukang ojek, pedagang, guru, tenaga kesehatan, dan pekerja bangunan yang dibunuh secara brutal oleh KKB. Mereka kemudian dituduh sebagai bagian dari intelijen TNI.

Berita Lainnya

Back to top button