Freeport Indonesia Berkontribusi dalam Upaya Pemberantasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika, Papua.
THE PAPUA TIMES
JAYAPURA, PAPUA – PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika terus berupaya memberantas Tuberkulosis (TB) melalui kerja sama yang erat dengan rumah sakit, puskesmas, dan lembaga kesehatan lainnya untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan pemeriksaan dan pengobatan TB.
“PTFI menjadikan kesehatan sebagai prioritas, termasuk dalam program pemberantasan TB. Kami menjalankan program TOSS (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat,” ujar Direktur & EVP Sustainable PTFI, Claus Wamafma.
Claus menjelaskan, PTFI telah mendukung upaya penanggulangan TB sejak 1996 melalui pemeriksaan kasus di Puskesmas Timika dan Wania, serta promosi kesehatan terkait TB. PTFI juga mendirikan Klinik TB yang kini dikelola Pemkab Mimika. Pada 2023, Klinik TB mencatat 7.184 kunjungan pasien, sedangkan kunjungan untuk Konseling & Tes Sukarela (VCT) TB mencapai 961. Data Tim CHD PTFI menunjukkan sejak 1996 hingga 2023, sebanyak 5.798 pasien dinyatakan sembuh, dan 10.230 pasien telah menjalani pengobatan.
PTFI juga mendukung Puskesmas Mimika dalam penyuluhan masyarakat dengan mempertimbangkan aspek pendidikan, sosial ekonomi, dan waktu luang masyarakat. Penyuluhan dilakukan secara santai melalui ceramah, diskusi, dan tukar pikiran, dan diikuti dengan antusias oleh pasien, keluarga, hingga kelompok kecil masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra, menambahkan bahwa tantangan utama di Mimika adalah melibatkan semua sektor, termasuk masyarakat, untuk menjaga perilaku dan lingkungan, mengingat TB sangat mudah menular.
“Kasus TB di Mimika masih tinggi dan tetap menjadi masalah kesehatan utama. Pada 2022, tingkat keberhasilan pengobatan mencapai lebih dari 76 persen dengan kemampuan deteksi lebih dari 90 persen,” kata Reynold.
Menurut Siaran Pers Kementerian Kesehatan (22/3/2024), Global TB Report 2023 menunjukkan Indonesia sebagai negara dengan kasus TB tertinggi kedua setelah India, dengan perkiraan 1.060.000 kasus dan 134.000 kematian per tahun, meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Hari Tuberkulosis Sedunia diperingati setiap 24 Maret dengan tema 2024, “Yes! We Can End TB” atau “Ya, Kita Bisa Mengakhiri TB”, menekankan pentingnya kesadaran, pendidikan, dan kerja sama dalam memerangi penyakit menular ini.