Pemerintah Kabupaten Intan Jaya Papua Menjalin Kerja Sama dengan IPB Bogor melalui Penandatanganan MoU
THE PAPUA TIMES
JAYAPURA, PAPUA – Pemerintah Kabupaten Intan Jaya secara resmi menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Selasa, 21 Mei 2024, di Kampus IPB, Bogor, Jawa Barat. Acara penandatanganan dihadiri oleh Pj Bupati Intan Jaya yang didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Intan Jaya, Yesaya Bakau.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Intan Jaya, Isak Barasati, mengonfirmasi bahwa nota kesepahaman (MoU) antara IPB dan Pemerintah Kabupaten Intan Jaya telah ditandatangani. Sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini, Pemkab Intan Jaya berencana mengirimkan 20 pelajar untuk melanjutkan pendidikan di IPB.
“Penandatanganan MoU ini merupakan langkah besar dari Pj Bupati untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di Intan Jaya. Tahun ini, kami akan mengirim 20 siswa untuk belajar di IPB Bogor,” ujar Isak kepada media dari Jayapura, Selasa (21/5/2024).
Isak menambahkan bahwa kerja sama ini merupakan bukti komitmen Pj Bupati dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayahnya. Sebelumnya, Pemkab Intan Jaya telah mengirim sejumlah siswa ke Yayasan Alirena di Bogor dan beberapa kampus kesehatan di Bandung.
“IPB Bogor adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia, dan kami berharap anak-anak yang dikirim akan serius menuntut ilmu sehingga kelak mereka dapat kembali dan membangun daerah mereka,” katanya.
Yulius Wandagau, anggota MRP Papua Tengah, menyambut baik inisiatif ini dan memberikan apresiasi kepada Pj Bupati serta Dinas Pendidikan atas langkah inovatif tersebut, yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Intan Jaya untuk melanjutkan studi di IPB.
“Saya sangat mengapresiasi Pj Bupati Intan Jaya. Selama 10 tahun terakhir, belum pernah ada kerja sama serupa dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta. Ini adalah langkah maju yang luar biasa,” ujarnya.
Wandagau berharap proses seleksi siswa dilakukan dengan bijaksana, sehingga semua suku di Intan Jaya dapat merasakan manfaat dari kerja sama ini. Ia juga menekankan pentingnya representasi yang adil dari semua marga di delapan distrik.
“Kami ingin pengiriman siswa mencakup semua marga dari delapan distrik, agar manfaat kerja sama ini dirasakan secara merata,” tambahnya.
Wandagau juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan latar belakang keluarga siswa saat proses seleksi, seperti memprioritaskan anak yatim piatu, keluarga kurang mampu, dan siswa berprestasi yang layak mendapatkan bantuan dan beasiswa.