Panitia Porkab II Diharapkan Bekerja Secara Terintegrasi dengan Pendekatan Sport Science dan Teknologi
THE PAPUA TIMES
Sentani, Papua — Panitia Pekan Olahraga Kabupaten Jayapura (Porkab) II tahun 2022 diminta untuk bekerja secara terintegrasi dengan pendekatan Sport Science dan Ilmu Pengetahuan (Iptek) agar proses persiapan, pelaksanaan, hingga hasil Porkab II menunjukkan kesan yang lebih modern dan profesional.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum KONI sekaligus Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, dalam sambutannya saat melantik dan mengukuhkan panitia besar Porkab II di Stadion Barnabas Youwe, Rabu (16/02/2022).
Awoitauw menegaskan bahwa persiapan yang dilakukan panitia harus lebih profesional dan modern, mengedepankan penggunaan sport science dan teknologi, serta meninggalkan metode lama.
“Saya berharap panitia bersama tim pakar dapat menerapkan sport science dan Iptek sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif, efisien, dan terukur. Jika kita ingin mencapai prestasi, kita harus memulai dari sekarang dengan cara-cara yang modern, bukan dengan gaya lama. Kita tetap mempertahankan semangat lokal, namun harus didukung oleh sport science dan Iptek agar semakin hebat,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan setiap divisi dalam kepanitiaan bekerja secara profesional dan terintegrasi, memastikan seluruh aspek seperti akomodasi dan konsumsi diatur dengan baik, sehingga Porkab II dapat berjalan sesuai dengan prinsip sport science dan Iptek.
Awoitauw menegaskan bahwa Porkab kali ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan momentum yang diadakan dengan semangat dan tujuan untuk membawa perubahan positif dalam dunia olahraga di Kabupaten Jayapura, sambil tetap mempertahankan potensi lokal.
“Kekuatan kita ada di kampung-kampung, di sekolah-sekolah, dengan anak-anak dan guru-guru olahraga. Semua potensi lokal ini harus digerakkan bersama, termasuk pimpinan perangkat daerah untuk turut menyukseskan Porkab II,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa Porkab ini ditargetkan untuk menemukan dan mengembangkan bakat-bakat muda, baik di sekolah-sekolah maupun di kampung-kampung. Semangat ini harus meresap ke seluruh lapisan masyarakat karena olahraga dan seni budaya sudah menjadi kekuatan dasar bagi orang Papua.
“Kita mungkin membutuhkan waktu lebih lama dalam bidang lain, tetapi seni budaya dan olahraga sudah menjadi bagian dari jati diri orang Papua. Tinggal bagaimana kita menyiapkan pembinaan yang berkelanjutan dan sesuai perkembangan zaman,” tandasnya.