Papua Ukir Sejarah, Raih 1 Medali Emas dan Cetak 2 Master di Kejurnas Catur ke-49
THE PAPUA TIMES
Jakarta — Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Atto Sampe Buntu, Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Papua mencatat sejarah di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-49. Prestasi membanggakan ini diraih oleh Ivana Maria Treopolsa Lasama yang meraih medali emas di kategori Catur Cepat Putri Junior A/19. Ivana mencetak 6 poin dari 7 babak, dengan 5 kali menang dan 2 kali remis.
Meskipun pecatur Papua ikut serta dalam tiga kategori, Ivana menjadi satu-satunya yang berhasil membawa pulang medali emas. Selain itu, kontingen Papua juga berhasil mencetak dua Master Nasional baru, yaitu Ranto Sianipar dan M. Affan Al-amin, serta beberapa pelatih dan wasit yang menerima lisensi sertifikat nasional.
Kejurnas yang berlangsung dari 13 hingga 20 Maret 2023 di Jakarta juga mencetak Rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 1.631 orang dari 34 provinsi.
Atto Sampe Buntu, yang baru menjabat sebagai Ketua Umum Percasi Papua selama 8 bulan, telah menunjukkan komitmen dan dedikasinya dengan mencatatkan prestasi bersejarah bagi Papua. Dia bertekad untuk melanjutkan prestasi ini di ajang Pra-PON yang akan digelar di Provinsi Maluku sebagai tuan rumah.
“Kami berkomitmen untuk terus mencetak prestasi di cabang olahraga catur dan siap menghadapi Pra-PON di Maluku,” ujar Atto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI Provinsi Papua. Ia menambahkan bahwa selama 16 tahun terakhir, Papua belum pernah meraih predikat Master Nasional, dan kali ini berhasil mencapainya.
Sekretaris Umum Percasi Papua, Naek Sahala Mangaraja, juga mengapresiasi pencapaian ini sebagai hasil dukungan dari ketua dan seluruh pengurus. “Puji Tuhan, di bawah kepemimpinan ini, kontingen Papua mencetak sejarah dengan meraih dua Master Nasional dan satu medali emas. Ini berkat dukungan Ketua Umum Atto Sampe Buntu, Bendahara Umum Indra Prasetya, serta para atlet dan pengurus di Papua,” jelas Naek, yang juga menjabat sebagai Ketua Kontingen Kejurnas.
Naek menambahkan bahwa Kejurnas ini menjadi tolok ukur kemampuan pecatur Papua menjelang Pra-PON di Ambon. Selain Kejurnas, acara ini juga melibatkan Rakernas serta penataran wasit dan pelatih nasional.