9 Bakal Calon DPD RI Dapil Papua Pegunungan Ancam Mundur Jika Tidak Lolos Verifikasi Faktual
THE PAPUA TIMES
Jayapura — Sembilan bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Papua Pegunungan menyatakan sikap akan mengundurkan diri jika tidak diakomodasi dalam proses pencalonan.
Pernyataan tersebut disampaikan secara bersama dalam sebuah surat pernyataan yang dibacakan di salah satu kafe di Jayapura pada Selasa malam, 21 Februari 2023.
Dalam pernyataan tersebut, sembilan bakal calon asli Papua Pegunungan meminta diberikan kekhususan dalam tahap verifikasi faktual yang sedang berlangsung di KPU. Mereka meminta diloloskan dengan mempertimbangkan faktor geografis, akses internet yang terbatas, serta kesulitan transportasi di beberapa daerah yang hanya dapat dijangkau dengan pesawat.
Secara tegas, mereka menyatakan jika tidak diakomodir, maka kesembilan bakal calon ini akan mengundurkan diri secara bersama dari tahapan verifikasi yang sedang berlangsung.
Pernyataan ini disertai dengan materai Rp 10.000 dan tanda tangan dari setiap bakal calon DPD RI tersebut.
Tahap verifikasi faktual sendiri berlangsung sejak 16 Februari hingga 8 Maret 2023. Saat ini, di bursa pencalonan DPD RI Dapil Provinsi Papua Pegunungan tersisa 11 bakal calon, 9 di antaranya adalah anak asli Papua Pegunungan, sementara 2 lainnya dari non-Papua.
Tiga poin utama dari pernyataan sikap mereka adalah:
- Meminta agar anak asli Papua diberi kekhususan dalam proses pencalonan.
- Meminta untuk diloloskan dalam verifikasi faktual, dengan mempertimbangkan faktor geografis, akses internet, dan transportasi.
- Jika KPU, Bawaslu Provinsi Papua Pegunungan, KPUD, dan Bawaslu Kabupaten tidak mengakomodir poin-poin tersebut, maka kesembilan bakal calon akan mengundurkan diri.
Berikut adalah sembilan bakal calon yang bertanggung jawab atas pernyataan tersebut:
- Arianto Kogoya, SE
- Demius Sub, SE
- Desmon Wanimbo
- Maiton Gurik
- Matias Heluka
- Nelson Wenda
- Sopater Sam
- Tepinus Waroman
- Yan Piterson Paiton Wonda
