Seorang anggota Polsek Ilu meninggal dunia setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya, Papua.
THE PAPUA TIMES
Thepapuatimes.com — Anggota Polsek Ilu, Briptu Kiki Supriyadi, dilaporkan tewas akibat penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi saat korban melintasi Kali Pagargom di Distrik Kalome, Puncak Jaya, pada Kamis (26/9) sekitar pukul 16.10 WIT.
“Satu anggota kami, Personel Polsek Ilu Briptu Kiki Supriyadi, gugur dalam tugas,” ungkap Benny dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (27/9).
Menurut Benny, korban sedang dalam perjalanan pulang dari Kota Mulia bersama tiga orang lainnya ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan dari arah belakang mereka saat melintasi Kali Pagargom.
“Kejadian berawal ketika personel menggunakan dua motor dan berboncengan melintasi Kali Pagargom. Tiba-tiba terdengar tiga kali tembakan dari arah belakang,” jelas Benny.
Briptu Kiki, yang saat itu dibonceng oleh rekan satu timnya, terkena tembakan dan terjatuh dari motor. Rekan-rekannya sempat mencoba menolongnya, namun mereka dikejar oleh pelaku yang menggunakan motor.
“Setelah menerima laporan tentang insiden tersebut, Polsek Ilu segera bergerak ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah Briptu Kiki Supriyadi,” tambah Benny.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku penembakan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Ia juga menyatakan bahwa upaya penyisiran di sekitar lokasi sudah dilakukan.
“Kami akan mengejar para pelaku dan memastikan mereka diproses secara hukum. Selain itu, kami telah memperketat pengamanan di seluruh wilayah Kabupaten Puncak Jaya guna mencegah insiden serupa,” ujar Kuswara.
Sementara itu, Juru Bicara Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengklaim bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Sebby mengatakan bahwa aksi penembakan dipimpin oleh Komandan Operasi Umum Mayor Lekagak Talenggen bersama pimpinan Kodap Yambi, Jonib Enumbi.
“Mayor Lekagak Talenggen bersama Kodap Yambi Jonib Enumbi siap bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan anggota militer pemerintah Indonesia,” kata Sebby.